Opini

Suara Rano Karno di Pileg 2019 Di Tangerang Raya Terbesar Tapi Pilgub 2017 Ternyata WH – Andhika Unggul

Avatar
505
×

Suara Rano Karno di Pileg 2019 Di Tangerang Raya Terbesar Tapi Pilgub 2017 Ternyata WH – Andhika Unggul

Sebarkan artikel ini
IMG 20230914 105741

SERANG—Pada Pemilu Legislatif 2019 lalu, di Dapil Banten III meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, perolehan suara Rano Karno terbesar.

Rano Karno mendapatkan suara terbanyak yakni 274.294. Dengan rincian, Kabupaten Tangerang 101.369 suara, Kota Tangerang 87.497, Tangsel 85.428 suara.

Suara Tangerang Raya Bukan Syarat Mutlak Menangi Pilgub Banten
WH-Andika Ungguli Perolehan Suara Rano-Embay di Pilgub 2017
Dapil Banten III DPR RI Jadi Ajang Uji Coba Cagub

Sementara itu, pada Pemilu 2014, Wahidin pernah terpilih sebagai anggota DPR periode 2014-2019. Kala itu, WH terpilih lewat Partai Demokrat dengan meraup sebanyak 127.392 suara pemilih dari Dapil Banten III. Dari perolehan suara tersebut, sebanyak 84.025 suara di antaranya berasal dari pemilih di Kota Tangerang. Dengan perolehan suara ini, WH menjadi caleg DPR RI dengan perolahan suara tertinggi se-Kota Tangerang. Tiga kali lipat lebih tinggi dari suara Partai Demokrat yang hanya 25.047 suara.

Menurut Edi M Abduh, Pengamat dari The Sultan Center, Lembaga Kajian Kebijakan Publik dan Penelitian, suara dari Dapil Banten III ini akan menjadi paramenter dari ketiga tokoh tersebut untuk maju pilgub. Jika salah satunya mendapatkan suara yang kecil dibandingkan calon lainnya atau bahkan tidak lolos di kursi DPR RI, hal itu akan menjadi suatu tantangan yang sulit untuk maju di Pilgub Banten nanti.

“Itu akan menjadi pertimbangan, karena mereka juga akan melihat dari hasil survei dan dukungan parpol pengusung dalam pilkada. Elit politik pusat juga menentukan dalam hal menentukan calon yang akan diusung partai dalam kontestasi pilkada,” paparnya.


Selain ketiga nama tersebut, masih ada nama lain juga yang akan meramaikan Pileg Dapil Banten III nanti. Seperti, politikus Gerindra, Sufmi Dasco yang kini menduduki kursi Wakil Ketua DPR RI, Bendahara PDIP Banten Marinus Gea, petahana dari PKS Mulyanto, dan pemilik MNC Grup Hari Tanoe yang jug merupakan Ketua Umum Perindo.

Dia menyebut, kekuatan dari para politikus tersebut tidak bisa diabaikan. Mereka bisa menjadi kuda hitam pada Pilgub Banten mendatang karena Dapil Banten III merupakan jumlah DPT terbanyak di Banten.

“Secara keseluruhan jumlah kursi Banten 24 kursi, sementara Dapil Banten III untuk DPR RI berjumlah 10 kursi yang diperebutkan oleh beberapa mantan pejabat publik, figur hingga konglomerat. Bisa juga kalo diibaratkan kompetisi sepak bola jika Dapil Banten III adalah grup neraka, karena persaingan sengit antar caleg-caleg yang diunggulkan dari partainya masing-masing,” jelasnya.

Sorotan lain juga datang dari pengamat politik Tamil Selvan. Menurutnya, yang harus diperhatikan adalah calon Gugernur Banten yang saat ini maju di Pileg Dapil Banten III untuk memastikan kemenangan mereka. Sebab jika kalah di dapil ini, tidak akan ada kesempatan lagi berlaga di Pilgub Banten.

Menurut Tamil Selvan, langkah Rano Karno, Wahidin Halim, dan Airin mengikuti pileg terlebih dahulu sudah bisa ditebak untuk mengamankan suara partai masing-masing. Jika ketiganya mampu meraih suara dan terpilih menjadi anggota DPR RI, akan memberikan kursi itu kepada kader lainnya, kemudian ketiganya siap menatap Pilkada Banten.

“Mereka diturunkan partai di Pileg sebagai barometer apakah nama besar mereka masih disenangi masyarakat Banten atau tidak,” ujar Tamil, Rabu (13/9).

Editor: Aditya (Source ; radarbanten co.id)

Baca Juga:  Regulasi yang Tepat untuk Koperasi yang Kuat di Indonesia, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *