JAKARTA — PT. LKM Artha Kerta Raharja (Perseroda) milik Kabupaten Tangerang telah terpilih menjadi salah satu peraih nominasi di ajang TOP BUMD Awards 2024 yang digelar Majalah TopBusiness ini. Hal ini tak lepas dari kinerja LKM Artha selama beberapa tahun belakangan ini.
LKM Artha Kerta Raharja yang baru mengikuti ajang TOP BUMD ini dalam proses penjuriannya banyak memaparkan keberhasilan Perusahaan dalam melawan para rentenir di daerahnya. Saat pemaparannya, Direktur Utama LKM Artha Kerta Raharja, R. Deny Hikmat mengakui selama ini banyak kalangan pedagang pasar dan masyarakat setempat tedampak ulah nakal para rentenir itu.
Untuk itu, LKM Artha akan terus melanjutkan programnya untuk melawan Bank Emok atau Bank Keliling ini – sebutan bagi rentenir – sehingga masyarakat dan pedagang pasar yang terdampak itu bisa terbantu.
“LKM Artha Kerta Raharja akan terus melawan rentenir. Selama 2023 lalu, dengan menerapkan digitalisasi, hingga Desember 2023 telah berhasil membiayai lebih dari 1.100 orang masyarakat rentan agar terhindar dari praktek-praktek rentenir. Kecepatan dan ketepatan layanan menjadi salah satu kunci dalam upaya menghindarkan masyarakat dari bahaya rentenir,” ungkap Deny saat mengikuti penjurian TOP BUMD Awards 2024 secara online, Jumat (26/1/2024).
Saat penjurian itu, Deny didampingi Direktur Operasional, Diana Rofaidah, beserta jajaran manajemen lainnya.
Kata Deny, LKM Artha yang memiliki Visi: “Sebagai mitra usaha bagi usaha mikro kecil yang sehat dan terpercaya menuju masyarakat maju dan mandiri.” Dan Misi: (1) Memberikan pelayanan prima jasa keuangan bagi usaha mikro kecil; (2) Meningkatkan kemajuan usaha bagi usaha mikro kecil yang produktif melalui pelayanan simpan pinjam; (3) Mengembangkan usaha yang berkelanjutan guna membangun perekonomian masyarakat Kabupaten Tangerang itu, memiliki kegiatan usaha adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan; memberikan pembiayaan usaha, pinjaman atau kredit; dan memberikan jasa konsultasi pengembangan usaha.
Dalam memberikan pelayanan itu, LKM ini mempunyai produk simpanan dan kredit. Untuk simpanan ada Tabungan Masyarakat Desa (Tamasa); Tabungan Warga Pasar (Tawap); Tabungan Kotak Warga (Takwa); Deposito berjangka. Adapun produk kreditnya adalah Kredit Multi Usaha Artha, Kredit Multi Guna Artha, Kredit Guna Bhakti Artha, dan Kredit Usaha Mikro.
Dengan kondisi tersebut, untuk tahun 2024 ini, LKM Artha akan melanjutkan program-programnya guna melawan rentenir itu. Dijelaskan Deny, untuk kredit yang diberikan pada tahun 2024 ini akan terkonsentrasi pada penyaluran Kredit Mikro kepada pedagang dan masyarakat terdampak rentenir di Kabupaten Tangerang.
“Kami proyeksikan akan tumbuh sebesar 85,70% dari semula Rp 14,069 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp 26,240 miliar pada tahun 2024 dengan tingkat NPL (non performing loan) di bawah 20%. Adapun ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri NPL untuk LKM maksimal 30%,” ujar dia.
Sedang untuk kegiatan penghimpunan dananya dalam bentuk tabungan tetap akan menggunakan metode jemput bola serta akan diluncurkan produk Tabungan CERIA (Tabungan Paket Lebaran). Ini, kata dia, akan lebih menarik minat nasabah menabung di LKM, sehingga tabungan diproyeksikan meningkat dari Rp5,88 miliar tahun 2023 menjadi Rp 9,57 miliar tahun 2024 ini. Termasuk Deposito diproyeksikan meningkat dari semula Rp 2,99 miliar menjadi Rp 4,26 miliar pada tahun 2024.
“Saat ini, LKM Artha telah melakukan kegiatan usaha berupa penyaluran Kredit Mikro pada pasar pasar tradisional yang ada di Kabupaten Tangerang di antaranya Pasar Cikupa, Curug, Bojong Nangka, Kelapa Dua, Legok, Tiga Raksa, Cisoka, Gembong, Sepatan, Pasar Kemis, Teluk Naga, Mauk, Balaraja, Kemiri dan Kresek. Dari total pasar di Kabupaten Tangerang sebanyak 44 pasar,” jelas dia.
Pihak LKM pun sudah memproyeksi ke depannya untuk pembiayaan yang bisa dikucurkan LKM Artha Kerta Raharja baik terhadap kalangan masyarakat yang terdampak rentenir, maupun para pelaku ultra mikro dan mikro di pasar-pasar itu.
Untuk masyarakat, jika dilihat dari jumlah kecamatan, kelurahan atau desa, hingga RW ada sebanyak 84.090 jumlah warga yang terdampak. Jika plafon kreditnya Rp3 juta maka akan ada penyaluran kredit sebanyak Rp252,27 miliar.
Sementara untuk pelaku usaha ultra mikro dan mikro di Kabupaten Tangerang diproyeksi dengan plafon Rp5 juta akan ada pembiayaan Rp44.487.750.000. Sejauh ini, kata dia, peningkatan pelaku UMKM terjadi karena minat dan keinginan Masyarakat untuk berusaha sangat tinggi. Sebab, UMKM mampu bertahan hidup Ketika terdampak pandemi Covid-19 lalu.
“Selain itu, tumbuhnya pelaku UMKM juga dapat membuktikan bahwa geliat ekonomi daerah saat ini semakin membaik. Apalagi, adanya daya beli masyarakat yang meningkat mendorong tumbuhnya UMKM. Kalau kata Kepala Dinas Koperasi UMKM Kab Tengerang, ‘UMKM tumbuh, maka dampak langsungnya adalah ekonomi daerah juga meningkat. Karena sebagian besar perputaran perekonomian kita juga berasal dari pelaku UMKM’. Dan LKM Artha Kerta Raharja adalah Sahabat UMKM,” jelas dia.
PACU KINERJA
Dany kembali menegaskan, jika dilihat dari kesehatan LKM, berdasar aturan OJK yakni POJK 19/2021 Pasal 17 ayat 2, masih di level yang sehat. Baik dilihat dari rasio likuiditas maupun rasio solvabilitasnya.
Pun demikian dengan kinerja keuangannya. Dilihat dari pos pendapatan masih mencatatkan pertumbuhan. Untuk pendapatan tahun 2023 mencapai Rp10,24 miliar. Sekalipun realisasi itu hanya 93,87% dari target yakni sebesar Rp10,90 miliar, namun jika dibandingkan dengan realisasi 2022, berarti pencapaian kinerja 2023 mengalami kenaikan sebesar 197,02%.
Selain itu, realisasi untuk kredit juga relative positif. LKM Arta mencatatkan laju kredit mencapai Rp13.826.327.953. Angka tersebut berarti tercapai 98,27% jika dibandingkan dengan target RKAT tahun 2023 yakni Rp14.069.463.211. Pun demikian dengan realisasi penempatan dana pada bank lain yang sebesar Rp11.453.923.094 di tahun lalu. Angka tersebut setara dengan 104,77% jika dibandingkan dengan target RKAT 2023 sebesar Rp10.932.540.000.
“Himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga positif. Untuk realisasi DPK tahun 2023 berhasil mencatatkan sebesar Rp6.255.071.880 atau tercapai 106,34% jika dibandingkan dengan target RKAT tahun 2023 yang disebesar Rp 5.882.420.491. Hanya saja untuk realisasi kas tahun 2023 tercapai 55,40% dari target RKAT tahun 2023 sebesar Rp423.223.000 atau hanya sebesar Rp234.478.000,” katanya.
Kendati pendapatan tinggi dan positif, namun LKM Artha masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp3,04 miliar. Angka itu membaik dari RKAT di angka Rp3,13 miliar. Bahkan lebih baik dari rugi bersih di 2022 yang saat itu mencapai Rp7,21 miliar. Rugi bersih ini tak lepas dari adanya realisasi biaya atau beban yang masih tinggi yakni mencapai Rp13,30 miliar. Membaik dari RKAT 2023 di angka Rp13,84 miliar. “Tahun ini kami targetkan sudah ada laba bersih mencapai Rp1,71 miliar,” tandasnya.
Ke depan, kata dia, untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional, LKM Artha Kerta Raharja tetap menggunakan sistem dari PT. Multipilar Balantika. Teknologi Informasi tersebut telah dapat memuhi kebutuhan LKM Artha, seperti layanan transaksi–transaksi pada setiap kantor LKM Artha dan dapat dikembangkan untuk kebutuhan layanan nasabah lainnya.
“Beberapa inovasi di system IT itu berupa telah dilakukan digitalisasi dalam pelayanan transaksi keuangan di luar kantor dengan menggunakan mobile (Android Pos). Lalu, sedang dilakukan pengembangan digitalisasi melalui e-Form dan tanda tangan digital. Serta dilakuklan intensifikasi dan diversifikasi dalam kegiatan pemasaran kredit mikro,” pungkas Dany. (Red)