Headline

Program Sitemans TB Siap Tangani Tuntas Penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Tangerang

Avatar
276
×

Program Sitemans TB Siap Tangani Tuntas Penyakit Tuberkulosis di Kabupaten Tangerang

Sebarkan artikel ini
IMG 20230803 081313
Mursi (85 tahun) pemilik rumah yang kebakaran warga Desa Pete Kec. Tigaraksa

Tuberkulosis (TB) tetap menjadi salah satu penyakit menular paling berbahaya di dunia, termasuk di Indonesia. Deteksi dan identifikasi Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TB, merupakan hal krusial dalam upaya pengendalian penyebaran penyakit ini. Melalui program inovatif “Sitemans TB” (Siap Temukan Mycobacterium Tuberculosis), Dinas Kesehatan Tangerang berupaya memperkuat upaya deteksi dini dan penanganan TB di tingkat Kabupaten Tangerang.
IMG 20230803 081239
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tangerang pada tahun 2021, jumlah kasus TB di wilayah ini mencapai 4.414 kasus dengan 35 kematian. Melihat angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, langkah tegas dalam penanganan TB menjadi sangat penting. Inovasi “Sitemans TB” hadir sebagai jawaban atas tantangan ini, dengan menggabungkan teknologi canggih dan pendekatan yang efisien dalam deteksi dan identifikasi Mycobacterium tuberculosis.

Inovasi “Sitemans TB” mencakup beberapa kebaruan yang menonjol. Pertama, program ini menggunakan teknologi molekuler berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengidentifikasi DNA Mycobacterium tuberculosis dengan cepat dan akurat. Dibandingkan dengan metode konvensional, teknologi molekuler ini memberikan deteksi yang lebih sensitif dan spesifik, meningkatkan keandalan dalam mendiagnosis penyakit. Kecepatan diagnosis yang lebih baik juga memungkinkan tindakan penanganan TB yang lebih efektif dan mengurangi risiko penyebaran infeksi.

Baca Juga:  Aulia Rahman Pemain Sepak Bola U-17 Itu Putera Asli Cisereh Tigaraksa, Akan Berlaga Di Piala Dunia
IMG 20230803 081340
Penanganan TB disalah satu Puskesmas di Kabupaten Tangerang

Selanjutnya, program “Sitemans TB” mengandalkan sistem otomatisasi yang mempercepat proses deteksi dan identifikasi. Dengan bantuan teknologi ini, waktu yang dibutuhkan untuk mendiagnosis Mycobacterium tuberculosis dapat berkurang secara signifikan. Dengan proses otomatis, kesalahan manusia dapat diminimalkan, dan efisiensi dalam proses deteksi semakin meningkat.

Inovasi ini juga melibatkan pengembangan sistem informasi terpadu yang memungkinkan pengumpulan, analisis, dan pelaporan data secara real-time. Sistem informasi terpadu ini menjadi alat penting dalam pemantauan dan evaluasi program pengendalian TB. Petugas kesehatan dapat dengan mudah mengakses dan menganalisis data, serta membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat berdasarkan informasi terbaru.

Bupati Kabupaten Tangerang, dalam keterangan resminya, menyambut baik inovasi “Sitemans TB” yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pengendalian TB di wilayah ini. Dengan adanya program ini, diharapkan deteksi dini dan penanganan TB dapat dilakukan dengan lebih efisien dan akurat.

Program “Sitemans TB” juga dilengkapi dengan program pelatihan dan edukasi bagi tenaga medis, laboran, dan petugas kesehatan terkait. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan pemahaman yang baik dan penggunaan optimal dari inovasi ini dalam upaya penanggulangan TB.

Dinas Kesehatan Tangerang berkomitmen untuk terus memperkuat upaya pengendalian TB melalui inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Dengan inovasi “Sitemans TB,” diharapkan angka kesembuhan TB dapat meningkat, dan penyebaran penyakit ini dapat diminimalkan. Seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Tangerang diimbau untuk turut serta dalam upaya pencegahan dan penanganan TB, sehingga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dapat terus ditingkatkan. (***)

Baca Juga:  Ketua KPU Kabupaten Tangerang Akui Lambatnya Snack Pelantikan 63.178 Anggota PPS Akibat Mekanisme Yang Tidak Lancar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *