Serang—Penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA-SMK negeri berakhir hari ini. Pj Gubernur Banten Al Muktabar menceritakan, selama PPDB, ada saja orang tua yang menghubungi dirinya untuk menitipkan anaknya masuk ke sekolah negeri.
“Ya banyak (minta tolong), tapi ya itu, hubungan biasa WA dan seterusnya,” kata Muktabar kepada wartawan di gedung DPRD Banten, Kamis (6/7/2023).
Tapi permintaan itu, katanya, tidak serta-merta ia tanggapi. Sebab, proses penerimaan siswa harus melalui sistem yang sudah dibuat, mulai jalur afirmasi, prestasi, zonasi, dan perpindahan orang tua.
“Tapi kita kembalikan ke prosedur yang ada dan sistem yang telah berjalan,” katanya.
PPDB tahun ini katanya minim keluhan, khususnya saat mendaftar online. Tapi masih ada catatan yang harus diperbaiki di empat jalur yang disediakan.
Contoh, kata Muktabar, adalah mengenai warga miskin yang tidak bisa masuk jalur afirmasi di sistem. Untuk kasus seperti ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan mengecek secara faktual ke lapangan.
“Kita cek ke lapangan, bila benar-benar miskin, kita akan diberitaacarakan dan nanti dipertimbangkan memenuhi komposisi afirmasi,” tambahnya.
Sebab, menurutnya, ada juga sekolah SMA-SMK yang kuota di jalur ini tidak terpenuhi. Bisa saja, siswa yang kurang mampu dimasukkan ke sekolah tersebut atau sekolah terdekat.
“Jadi jangan sampai kosong, nanti kita verifikasi lanjutan. Kan ada sekolah yang tidak terpenuhi, agar berminat ke sana. Di sekolah tertentu luar biasa pendaftarnya, di sekolah lain tidak begitu,” paparnya.
Lebih lanjut, Muktabar juga mengimbau warga yang tidak bisa masuk sekolah negeri agar tidak berkecil hati. Apalagi kursi di sekolah negeri yang terbatas.
“Ada yang diterima dan tidak, perlu kearifan kita bersama menyikapi itu,” ucap Muktabar. (Kutif)