KELAPA DUA — Penjabat (Pj) Bupati Tangerang, Andi Ony, meminta seluruh stakeholder, khususnya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk mengoptimalkan koordinasi serta peran dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Tangerang.
“Upaya konvergensi ini akan terwujud jika program kegiatan di daerah dilaksanakan secara terpadu dan terintegrasi dengan saling berkolaborasi dari semua sektor terkait, maka perlunya memperkuat komitmen dalam gerakan bersama penurunan stunting,” kata Andi Ony di Hotel Aryaduta, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Andi menuturkan peran Kecamatan dalam upaya pencegahan penurunan stunting sangat penting. Pihak kecamatan diharapkan dapat membantu menggerakkan kembali posyandu-posyandu untuk mendeteksi secara dini dan mengintervensi gangguan pertumbuhan balita dan ibu hamil.
Tercatat pada Agustus 2023, kasus stunting di Kabupaten Tangerang turun menjadi 2,7 persen. Dibandingkan dengan Februari 2023, kasus stunting masih menyentuh angka 2,9 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Achmad Muchlis, mengatakan kegiatan ini merupakan tahapan dari aksi konvergensi ke-7 yaitu pengukuran dan publikasi stunting. Ia berharap melalui kegiatan ini, hasil pengukuran penimbangan balita di posyandu dapat tersampaikan dengan baik.
Dalam kegiatan Pertemuan Diseminasi Hasil Penimbangan dan Pengukuran Balita di Posyandu Kabupaten Tangerang Tahun 2023 yang digelar Kamis (19/10/23), Dinas Kesehatan melibatkan perangkat daerah terkait dan juga kecamatan agar penanganan stunting dapat optimal.
“Pada aksi ke-7 ini kami terus berupaya untuk memperkuat peran perangkat daerah terkait, serta terus melakukan pemantauan dan mengevaluasi kegiatan perbaikan gizi masyarakat secara berkala melalui surveilans gizi yang meliputi indikator masalah gizi dan indikator kinerja program gizi,” katanya.
Ia juga mengatakan intervensi spesifik pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dengan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran panjang atau tinggi badan balita oleh petugas kesehatan di puskesmas atau posyandu juga dilakukan.
Tak hanya balita, intervensi spesifik juga dilakukan pada ibu hamil dan juga remaja putri dengan memberikan tablet penambah darah untuk mencegah anemia yang menjadi salah satu faktor penyebab stunting.
Melalui kegiatan ini, Muchlis berharap kedepannya dapat memperkuat peran dan komitmen seluruh pihak, sehingga upaya penurunan angka stunting dapat berjalan maksimal dan tidak ada lagi penambahan kasus stunting di Kabupaten Tangerang.
(Source ; Tangerangkab.go.id)