TIGARAKSA — Persoalan penanganan sampah di Kabupaten Tangerang nampaknya masih jadi permasalahan utama, seringkali ditemukan tumpukan sampah menggunung ber-hari-hari disejumlah tempat diwilayah Kabupaten Tangerang yang bukan tempat buang sampah alias liar.
Pasca hari libur biasanya tumpukan sampah makin banyak bertebaran, sebut saja dimarka jalan sepanjang Pasar Cikupa yang sering dihiasi bungkusan sampah berjejer tak elok dipandang apalagi setelah libur panjang Idul Fitri beberapa hari lalu.
Bahkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang H. Fahrurrozi mengatakan tingkat volume sampah di wilayah pasca libur panjang mengalami peningkatan mencapai 3.000 ton per hari selama Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Dia menyatakan jumlah volume sampah pasca libur panjang lebaran ini mengalami peningkatan signifikan sebanyak 500 ton per-hari dibandingkan pada hari-hari biasa.
“Pada momen hari raya Lebaran ini volume sampah di Kabupaten Tangerang memang ada peningkatan dari yang biasa 2.500 ton per hari, sekarang menjadi 3.000 ton per hari, ada penambahan sekitar 500 ton,” kata Kadis DLHK, Kamis (18/04/2024).
Meningkatnya jumlah muatan sampah tersebut terhitung pada hari libur setelah perayaan Lebaran yang membuat aktivitas masyarakat semakin tinggi. Hal itu, terlihat dari mayoritas jenis sampah yang dihasilkan adalah limbah rumah tangga.
“Mayoritas sampah yang dihasilkan masyarakat ini adalah limbah rumah tangga, karena untuk produksi sampah ketika hari libur itu bukannya berkurang, tapi justru bertambah volume sampah yang dihasilkan masyarakat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam penanganan sampah itu, pihaknya mengerahkan sebanyak 700 petugas yang dilengkapi dengan 200 armada untuk mengangkut sampah selama periode libur Lebaran 2024.
Meskipun demikian, jumlah personil yang dikerahkan pihak DLH Kabupaten Tangerang tersebut mengalami penurunan akibat terdapat petugas yang pulang ke kampung halaman.
“Untuknya kesiapan armada kita memaksimalkan yang ada dengan 230 unit beserta petugas yang disiapkan hampir 700-800 orang dari jumlah keseluruhan 1.000 personil,” paparnya.
Menurut dia, selama libur Hari Raya Lebaran, pihaknya juga menerapkan skema khusus untuk menghindari terjadinya penumpukan sampah pada titik tertentu.
Skema yang dihadirkan ialah menempatkan petugas untuk mengawasi area yang kerap dijadikan masyarakat sebagai tempat membuang sampah sementara secara sembarangan. Area tempat pembuangan sampah sembarangan itu pun disebut sebagai jalur tak bertuan oleh pihak DLH Kabupaten Tangerang.
“Untuk kesiapan armada kami memaksimalkan yang ada dengan luas wilayah dan jumlah penduduk, termasuk jalur-jalur khusus itu ditambah sif petugasnya,” kata dia. (Red)