Opini

Inspirasi Berbagi Ala Mang Anan Penjual Nasi Kuning, Meminta Dengan Cara Memberi

Avatar
384
×

Inspirasi Berbagi Ala Mang Anan Penjual Nasi Kuning, Meminta Dengan Cara Memberi

Sebarkan artikel ini
IMG 20230725 WA0098
Mang Anan Penjual Nasi Kuning (foto kiriman; Sofyan Iskandar)

Hari ini Selasa 25 Juli 2023, saya memenuhi undangan dari teman baru saya dari Telkomsel yang kebetulan sedang jadi nara sumber di Dinas koperasi dan UKM kota Tangerang Selatan bertempat di gedung Galery Koperasi dan UKM di lantai 6, saya memang sengaja terlambat datang karena tujuannya bukan mau ikut pelatihan, beliau teman saya tsb sudah didalam ruangan dan hanya pesan melalui WA bahwa saya sdh hadir sedang berlangsung pelatihan.

Ada tiga agenda pertemuan informal hari ini dengan pejabat perijinan Pemkot Tangerang dan kepala Sekolah SMKN 10 kota Tangsel yang akan konsultasi dan meminta arahan Badan Hukum (BH) Koperasi dari kami sebagai konsultan koperasi dan umkm, tetapi akhirnya mereka memberi info lebih terlambat baru bisa hadir jam 12:00 oleh karena kesibukannya masing masing.

Ada rasa takjub dengan dinas koperasi dan ukm Tangsel sdh punya gallery Koperasi dan ukm megah, tetapi juga ada yang menggelitik memunculkan pertanyaan, Gedung baru semegah Gallery Koperasi dan UKM 7 lantai yang ber AC dingin rupanya belum dilengkapi fasilitas kantin dan tempat ngopi.

IMG 20230725 WA0103
Sofyan Iskandar bersama rekan saat mengikuti Harkop 2023

Karena merasa lapar lagi belum sarapan full dari rumah baru meminum air hangat, kopi dan sepotong roti petunjuk dari security gedung tsb mengarahkan kami ke penjual nasi kuning dan bubur ayam yang mangkal dipinggir pintu masuk gedung tersebut dan saya memilih pesan nasi kuning Cirebon Mang Manan

Nama lengkapnya Abdul Manan sering dipanggil pelanggan Mang Anan mengaku orang Cirebon dan berumur 27 tahun sdh mangkal jualan Nasi Kuning Cirebon di tempat ini hampir 1 tahun.

Kami mulai memesan nasi kuning Mang Anan dengan telor goreng, kacang tanah goreng, orek tempe dan sedikit sambel serta irisan timun kecil kecil, ternyata enak dan cocok pas rasanya dilidah, juga kebetulan ada tukang es Cingcaw lewat ..komplit sudah jajan pagi dari pelaku Ukm ini hanya Rp.13.000 ditambah Es Cingcaw gula arennya 1 gelas Rp.5.000,- Total semuanya Rp.18.000,- sudah sangat mengenyangkan dan bergizi sehat untuk sekedar sarapan.

Sedang asyik menikmati makanan..sekitar jam 09:45 tiba tiba berhenti mobil Satpol PP yang saya lihat ada tulisan dimobil jenis Hulux tsb dengan kedua petugas satpol PP (yang saya tidak catat namanya ) turun dari mobil menghampiri Mang Anan seperti sdh akrab, juga sekaligus mendekati tukang Bubur Ayang yang mangkal pinggir jalan depan gedung Gallery koperasi dan Ukm tsb. Selanjutnya kedua petugas Sarpol PP itu minta difotoin mang Anan dengan hp yang sdh disiapkan, dengan senang hati mang Anan membantunya mengabadikan kedua petugas satpol PP yang berpakaian dinas itu kearah jalan, kebetulan sedang senggang kendaraan. Sepertinya untuk laporan mereka ke atasan bahwa situasi aman terkendali.

Diamati ada yang dibagikan oleh Mang Anan kelihatannya 3 bungkus nasi kuning yang sdh dipungkus rapi dan dikantongin dengan kantong plastik transparant, sambil pamit meninggalkan lokasi dan berterima kasih kepada Mang Anan yang memberi oleh oleh Nasi kuning. Atau apakah itu bisa jadi upeti atau sering disebut jatah reman?

Dilanjut perbincangan mang mang Anan berumur 27 tahun, ia mengaku masih bujangan. Terkait usaha Nasi kuning yang digelutinya membawa kebarokahan tersendiri dan tentu dengan segala suka duka berjualan pinggir jalan yang kadang sering tidak aman karena larangan aturan perda setempat.

Sebetulnya asal gerobak saya tidak menghalanngi jalan dan trotoar saya masih diperbolehkan berjualan disini oleh petugas satpol PP dan pihak terkait.
“Yaa lumayanlah pak rata rata laku 50 bungkus perhari dan biasanya jam 11:00 saya sdh habis dan pulang karena mangkal disini dari jam 06:00 pagi cukup rame pembeli”. Tutur Mang Anan sumeringah.

Saya menanyakan…itu yang tadi mang Anan bagikan dengan petugas Satpol PP apa yaa?
Dia malu malu dan dengan senyum menjawab ” Biasa pak berbagi sedekah biar rezeqinya tambah banyak dan berkah”.

Tak terasa waktu sdh jam 10:30 mang Anan pamit pulang ke rumah kontrakannya yang menurutnya seharga 1 jta per bulannya dengan ditempatin oleh 3 orang..dimana tempat tsb sebagai tempa memasak nasi kuning dan lauk pauknya sekaligus tempat istirahat mang Anan dengan kedua temannya lagi yang senasib seperjuangan.

Terakhir ditanya soal resep suksesnya berjualan laris manis nasi kuning enak itu adalah tetap menjalankan usaha bisnisnya dengan menjaga kebersihan dan kualitas rasa makanan serta harga terjangkau. Kiat lainnya dengan “Berbagi” terutama selalu membagikan sebagian dagangannya kepada orang kecil yang kelaparan seperti tukang gerobak sampah, yatim dll.

Insya Alloh dengan berbagi pasti akan ada siinergi baik dengan manusia dan kekuatan Tuhan pencipta Alam dan seisinya. Dan Mang Anan punya prinsip “Meminta dengan cara Memberi”. Menurutnya disamping berdo’a meminta dengan Alloh SWT dia sll berbagi rezeqi dengan sesama. Sungguh mulia hati, pikiran serta perilaku Mang Anan ini dalam mengelola usaha tetap berbagi dengan sesama dan sedekah.

Do’akan yaa pak saya cepat berjodoh punya pasangan, “sebenarnya sdh punya ikatan, tapi calon istri saya masih meneruskan kuliahnya di Cirebon” demikian akhir perbincangan sambil dia pamit pulang mendorong gerobak Nasi kuningnya kearah rumah kontrakannya.

Tulisan ; Sofyan Iskandar, Pemerhati Koperasi & UKM Indonesia yang juga aktif sebagai Pimpinan Paripurna Dekopin Pusat

Baca Juga:  Inspirasi Pagi ; Meningkatkan Implementasi Makna Pancasila Dalam Kehidupan Kita...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *