Berita

Inilah Aturan Jarak Rumah ke Sekolah pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sistem Zonasi Tahun 2024

Avatar
376
×

Inilah Aturan Jarak Rumah ke Sekolah pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sistem Zonasi Tahun 2024

Sebarkan artikel ini
IMG 20240502 WA0025

Aturan jarak rumah ke sekolah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 perlu dipahami oleh orang tua dan siswa. Sebab, aturan ini menjadi salah satu faktor penentu siswa baru dapat diterima di sekolah yang dipilih.

Pada 2016, sistem zonasi diperkenalkan kepada masyarakat pertama kali. Kemudian di tahun 2017, sistem ini diterapkan dalam PPDB. Supaya lebih paham mengenai peraturan jarak rumah ke sekolah jalur zonasi PPDB 2024, simak penjelasan berikut.

Bagaimana aturan jarak rumah ke sekolah PPDB 2024?
Aturan jarak rumah ke sekolah PPDB 2024 ditetapkan dalam Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 47/M/2023 tentang pelaksanaan Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 Tentang PPDB pada TK, SD, SMP, SMA/SMK.

Seleksi jalur zonasi calon peserta didik baru kelas 7 SMP sampai kelas 10 SMA dilakukan dengan memprioritaskan jarak tempat tinggal terdekat ke sekolah dalam wilayah zonasi yang sudah ditetapkan.

Selain itu, dalam ketentuan jalur zonasi, jumlah siswa yang bisa diterima akan diatur oleh pemerintah daerah setempat. Mereka bahkan bisa menambah kuota lebih banyak setelah menghitung jumlah dan perkiraan siswa yang akan mendaftar.

Penetapan jarak radius antara rumah dan sekolah bervariasi di setiap daerah dan tidak dapat dipastikan dengan pasti karena mengikuti kebijakan yang akan ditetapkan oleh pemerintah daerah masing-masing.

Contoh penetapan wilayah zonasi
Pemerintah daerah memastikan seluruh peserta didik di wilayah administratifnya masuk dalam penetapan wilayah zonasi dengan menggunakan metode atau basis pendekatan radius sekolah, wilayah administrasi, atau metode lainnya. Berikut penjelasannya.

1. Pendekatan radius sekolah
Pendekatan ini menggunakan radius dalam jarak tertentu di mana sekolah sebagai episentrum wilayah zonasi.

Jarak radius ditentukan oleh pemerintah daerah dengan memperhatikan kepadatan penduduk usia sekolah/lulusan tingkat sebelumnya dan akses ke sekolah.

Hal itu membuat radius wilayah sekolah yang satu dapat berbeda dengan sekolah lainnya.

2. Pendekatan wilayah administrasi
Pendekatan ini dapat digunakan pemerintah daerah dalam menetapkan wilayah zonasi dengan menentukan sejumlah wilayah administrasi terkecil tertentu ke dalam satu wilayah zonasi.

Sama seperti pendekatan radius sekolah, pendekatan ini juga terlebih dahulu memperhatikan kepadatan penduduk usia sekolah/lulusan tingkat sebelumnya dan akses ke sekolah.

3. Metode lainnya
Pemerintah daerah dapat menetapkan wilayah RT yang berbatasan langsung dengan RT di mana sekolah berada sebagai satu wilayah zonasi.

Berikut ini adalah penentuan dari persentase daya tampung dari jalur zonasi PPDB 2024 yang sudah dirangkum dari Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nomor 47/M/2023.

Jalur zonasi SD paling sedikit 70 persen dari daya tampung sekolah.
Jalur zonasi SMP paling sedikit 50 persen dari daya tampung sekolah.
Jalur zonasi SMA paling sedikit 50 persen dari daya tampung sekolah.
Kapasitas daya tampung sekolah berdasarkan jumlah calon peserta didik dan jumlah ruang kelas, dengan memperhitungkan jumlah penduduk usia sekolah, lulusan SD/sederajat, dan lulusan SMP/sederajat.

Persyaratan khusus jalur zonasi PPDB 2024
Berikut beberapa persyaratan wajib yang harus dipenuhi untuk mendaftar jalur zonasi PPDB 2024.

1. Domisili berdasarkan Kartu Keluarga (KK)
Domisili calon peserta didik ditetapkan berdasarkan alamat pada KK yang diterbitkan paling singkat 1 tahun sebelum tanggal pendaftaran PPDB tahun 2024.

2. Perubahan data KK tanpa perpindahan domisili
Perubahan data pada KK yang tidak menyebabkan perpindahan domisili sebagaimana dimaksud, antara lain:

Penambahan anggota keluarga (penambahan anggota ini selain calon peserta didik);
pengurangan anggota keluarga (meninggal dunia, anggota keluarga pindah); atau
KK hilang atau rusak.

3. Konsistensi nama orang tua/wali
Nama orang tua/wali calon peserta didik baru yang tercantum pada KK harus sama dengan nama orang tua/wali calon peserta didik baru sama dengan nama yang tercantum pada rapor/ijazah jenjang sebelumnya, akta kelahiran, dan/atau KK sebelumnya.

Demikianlah informasi mengenai aturan jarak rumah ke sekolah PPDB 2024 serta daya tampung dan beberapa persyaratan dari jalur zonasi. Semoga bermanfaat.

(Source ; CNN Indonesia)

Baca Juga:  Tahapan Pilkades Serentak Tahun 2023 Di Kabupaten Tangerang Sudah Dimulai

Respon (29)

  1. Assalamualaikum….
    Kepada yth
    Dinas pendidikan Provinsi Banten.
    Kami selalu watga kec suka dri mo menanyakan banyak warga kec suka dri yg tidak d trimah d sekolah SMA 21 SUKA DRI
    Sedangkan sekolah negri untuk Jepang SMA
    cuma satu sekolah d kec suka dri
    Itu bagai mana solusinya biar bisa masuk
    d trimah sekolah d satu kec amatan
    Klo brdasarkan zona sedangan sekolah yg ada d kec sukadiri jauh dari penduduk sekitar
    Tus d sayangan lg yg dekat dgn sekolah kebanyakan tidak d termah tp yg jauh dari sekolah d trimah… Mungkin itu saja dulu… Mohon penjelasan dan tlng d cek PPDB untuk
    sekolah SMA 21 SUKADIRI … TRIMAKASIH..

  2. Lebih objektif zonasi murni jarak sekolah ke rumah diukur dengan google map jangan bawa bawa wilayah RT ngak adil bila ada rumah di belakang sekolah tapi beda RT dengan calon siswa nanti dianggap zona 2 padahal batas rumah nempel pagar sekolah

    1. zonasi tdk bs diterapkan secara adil
      Kembalikan lagi pakai prestasi
      Ditempat sy zonasi mati.

  3. KEMBALI KAN AJA SISTEM PPDB SEPERTI SEBELUMNYA ZONASI CUMA 10% AGAR TERJADI PERSAINGAN YANG SEHAT

  4. Memang jadi simalakama, di kecamatan lembursitu kota Sukabumi kami tidak mempunyai SMAN yang ada hanya satu2nya yaitu SMKN 4 jadi kami tidak bisa masuk jalur zonasi karena jarak ke SMAN 1 saja sudah 5 Kilo. Apalagi SMAN lain yg lebih jauh jarak nya. Tolong dong kami dari pemerintah pusat supaya mendorong ke pemerintah daerah untuk membuat SMAN lagi supaya kami bisa masuk sekolah ke SMAN supaya ada berkeadilan. Terimakasih

      1. Bagaimana ortunya ngontrak rumah berpindah2 smntra KK masih alamat domisili ortu ketika masih belum berkeluarga atau alamat rumah kakek dr calon peserta didik. Saat ini ortunya sdh punya rmh sendiri tapi kk belum di rubah. Jika pakai aturan zonasi mk cadik diterima di sekolah yg jaraknya lebih dr 10 km smentara ada yg dekat hanya 2 km tidak masuk zonasi brdsrkan kk. Gimana??

  5. Percuma pake jalur zonasi tidak efektif… Buktinya jarak rumah kami dr SMA negri hanya d tempuh dalam waktu 10 menit,tapi nyata nya kami .masuk zona 3 pdhal umur anak saya sudah 16 th 3 bln malah yg d trima umur nya yg sudah 18 th ke atas,yg notabene nya umur 18 th harusnya sudah mo lulus SMA,ini malah baru masuk,dan miris nua lagi ada yg umurnya sudah 19 th baru ikut mendaftar,jalur zonasi yg tidak adil bagi kami yg jarak rumah nya sangat dekat,karna zonasi akhirnya anak² kami tidak bisa masuk sekolah negri,karna kalah dengan umur

  6. Gimana kalo ortu nya sering mutasi2 pindah2 wilayah kerja.. sementara domisili KK di daerah kelahiran.. jawablah gimana solusi nya pak bossssss…. Sedihnya nasib para ortu yang selalu mutasi dan pindah2 kerja….

  7. Bagaimana jika domisili di perbatasan zona administrasi daerah lain, misal bekasi dan dki. Sedang jarak domisili calon siswa dengan sekolah yg ada di zona administrasi kota lain lebih dekat. Bisakah calon siswa tersebut mengikuti PPDB di kota lain?

  8. Sistem zonasi ada bagus nya, akan tetapi bisa jadi orang melakukan kecurangan dengan cara :
    1. Membuat Surat Keterangan Domisili calon peserta didik pada alamat rmh/rt yang lebih dekat dengan locus sekolah yang di tuju;
    2. Memasukan nama calon peserta didik pada KK yang memiliki zona terdekat dengan sekolah dituju;
    3. Dimasukan pada Perpindahan Orang tua, tanpa mrnyertakan bahwa orang tuanya bener bener baru pindah tugas dari Lembaga berwenang dalam kepegawaian.
    Untuk itu harus ada uapaya pemerintah untuk meminimalisasi hal tesebut, buat aturan yg tegas dalam pengumuman ppdb nya, biar tidak ada celah kecurangan dan ambiguitas.

  9. Jarak rumah ke sekolah smpn cuma 800m, tp dari tahun ke tahun dr wilayah kami nggak ada yg lolos zonasi. Aneh, apa hrs rumahnya dibelakang sekolahan?! Besok2 coba anggota DPR yg nyalon sistem zonasi jg sesuai KTP. Biar adil keterwakilan wilayahnya.

  10. Gak efektif pake zonasi. Baiknya hapus aja. Toh sistem dulu gak ada masyarakat protes. Biar rmh nempel sekolah kalo anaknya gak diterima krn gak mampu dari segi kepintaran. Toh gak protes. Malah tau diri, kalo maksain. Liat aja kenyataas skrg. Bener gak pada rmhnya sekitar sekolah. Aslinya pada jauh2

  11. Jarak rumah sy ke sekolahan terdekat, hanya 300m, 1 RW, tp hanya masuk zona 3, sdgkn ad wilayah yg beda RW, jarak 1km, malah masuk zona 2. Gmn cb itu? Sdgkn usia di zona 3, thn kmrn ad yg 19.7 thn. Trs gmn nasib anak kami yg tinggal dkt sekolah, usia msh 15.8? Ngg ngerti bgmn sistem zonasi in ..

  12. Siswa siswi masuk sekolah harus pake zonasi, biar jarak antar sekolah dan rumah lebih terjangkau, tidak menyulitkan dan membebani siswa,…
    Tp kenapa guru-guru yang mengajar tidak di buat zonasi juga y??? Ahhh, entah siapa yang buat aturan, mau di bawa kepamana pendidikan Indonesia nanti… Semoga pendidikan Indonesia masih baik-baik saja.

  13. Program zonasi tak sesuai tujuan tuk pemerataan pendidikan…agar jgn ada KKN..nepotisme dan pemungutan uang antara 15 juta – 25 juta per siswa …dg jarak kilometerx diperkecil…Bgm warga miskin bisa sekolah kalo SMAN isinya org kaya banyak duit…sdg warga miskin putus sekolah…tolong selidiki SMAN 4 Suko Sidoarjo Jawa Timur…tolong anak kami yg keluarga miskin bisa sekolah

  14. Zonasi untuk SMU itu yg meski diperhatikan dipantau dan ditinjau ulang karna hanya ada satu SMU dlm 6 desa dan kapasitas jumlah penduduk meski dikaji ulang klo SD SMP itu banyak sekolah setiap desa ada SD lebih dari 5 dan 6 begitu juga dengan SMP.

  15. Zonasi sebenarnya apa sih fungsinya? Yg satu kecamatan saja gak bisa masuk sekolah yg satu wilayah kec. Sedangkan yg rumahnya beda kecamatan dan kec,tsb ada sekolahan juga malah di terima. Sepertinya bagus pakai sistem nilai ujian akhir saja. Beri batasan nilai untuk masuk ke sekolah yg di inginkan. Kembali seperti tahun 90an. Beri 3 pilihan sekolah. Hadeeh mumet gegara zonasi, secara rumah kami cm berjarak 1,1km dr SMAN terdekat tp tidak masuk dalam zonasi..

  16. Daerah kami kelurahan Grogol kecamatan limo Kota Depok Jabar tidak ada sekolah negeri SMP negeri dan SMA negeri, nasib warga harus sekolah swasta yg berbiaya mahal, potensi program sekolah 9 th atau 12 tahun gagal total.
    Tolong cari solusi nya

  17. Sekolah bukan hanya milik KK yg berdekatan dg sekolah yg bersangkutan, sementara KK yg jauh dari sekolah tambah jauh sekolahnya apakah itu namanya yg Adil, tiada jln terbaik dlm PPDB memperhatikan nilai prestasi siswa,, klu tetap dipertahankan, ambil mahasiswa baru dg sistem Zonasi, sehingga orang desa tak perlu kuliah lagi…..

  18. Untuk wilayah sragen khususnya kec Gondang,kelurahan Tunggul yg ujung ky dk setro,Plosorejo Pokoh Winong g bisa masuk SMP 1 Gondang dan SMA 1 Gondang sedangkan yg beda propinsi malah pada masuk apa anak2 yg jauh dr sekolahan suruh g sekolah aja karena cm Gondang ,sragen Jateng lah yg paling dekat, jaman dlu yg masuk yg berprestasi,maka wilayah yg saya sebut terakomodir untuk sekolah sekarang tidak sama sekali sedangkan blm adanya pemerataan sekolah

  19. Bos msh bnyk tuh yg krn zonasi biar masuk sekolah fav akhirny anaknya d titip2 ke kk orglain mendadak ngurus pindah 1th sblmny.. pembodohan kalau gini… Yg bener2 penduduk situ tersingkir yg rumah asliny jauh krn pindah demi sekolah ksitu jd masuk. Mengurai kemacetan apanya, macet ttp macet. Pemerataan juga apanya yg merata kl kk aja bisa diakalin… Kembalikan saja aturan spt sebelumnya. Persaingan sehat aja dg nilai..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *