Tigaraksa—Harga beras di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Tangerang, Banten terus meroket. Harga beras dari premium hingga kualitas rendah saat ini mengalami kenaikan hingga Rp 3.000 per kilogram.
Kenaikan drastis ini dipicu oleh gagal panen akibat kemarau panjang, yang menyebabkan omzet pedagang turun hingga 20%. Beberapa konsumen juga terpaksa beralih ke beras kualitas rendah yang lebih terjangkau harganya.
Dalam pantauan media di pasar Gudang Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Minggu (3/9/2023) siang, harga beras premium yang sebelumnya Rp 12.000 per kilogram, kini melonjak menjadi Rp 15.000 per kilogram.
Harga beras kualitas medium yang semula berada di kisaran Rp 10.000 per kilogram, kini mencapai Rp 13.000 per kilogram. Sementara beras kualitas rendah yang sebelumnya dihargai Rp 9.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 12.000 per kilogram.
“Kenaikan harga beras terus berlanjut, kemarin naik Rp 2.000, sekarang sudah total Rp 3.000 per kilogram,” ungkap Apriansyah, seorang pedagang di pasar Gudang Tigaraksa, kepada Beritasatu.com.
Selain harga eceran, harga beras per karung juga mengalami kenaikan yang cukup mencolok. Harga beras premium berukuran 25 kilogram naik dari Rp 320.000 menjadi Rp 350.000.
“Satu karung beras medium berukuran 50 kilogram juga mengalami kenaikan, sekarang Rp 650.000, sebelumnya hanya Rp 600.000. Sedangkan beras kualitas rendah berukuran 50 kilogram sekarang Rp 630.000, sebelumnya Rp 600.000,” tambahnya.
Pasokan yang terus berkurang karena gagal panen petani akibat kemarau panjang telah mendorong harga beras premium hingga kualitas rendah terus naik di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Tangerang.
“Stok berkurang dan jumlah konsumen juga berkurang karena biasanya mencari yang lebih murah. Omzet turun 20% karena konsumen yang biasanya belanja banyak kini berkurang. Kami berharap harga beras bisa kembali normal,” ujar Apriansyah.
Tingginya harga beras di pasaran telah memaksa sejumlah konsumen beralih ke beras kualitas rendah sebagai solusi untuk mengurangi biaya pengeluaran dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Saya membeli beras yang lebih murah, beras mahal sudah tidak bisa kami beli. Beras premium sangat mahal, dan sekarang hampir tidak ada beras seharga Rp 10.000. Harga beras saat ini mulai dari Rp 11.000 ke atas. Biasanya kami memilih beras yang berkualitas, tetapi sekarang yang penting bisa makan saja,” kata Jenatin, seorang konsumen di pasar Gudang Tigaraksa.
Neneng, yang biasanya membeli beras kualitas medium, kini terpaksa membeli beras kualitas rendah yang harganya juga naik Rp 12.000 per kilogram.
“Kami merasa kesulitan, jadi kami membeli beras yang lebih murah agar bisa makan. Beras premium terlalu mahal dan sulit dijangkau. Kami berharap agar harga beras bisa diturunkan, jika tidak, kami akan kesulitan memenuhi kebutuhan makanan,” ucapnya.
Pedagang dan konsumen berharap agar pemerintah segera mencari solusi untuk menjaga stabilitas harga beras, termasuk melalui operasi pasar untuk menekan harga beras di pasaran.
(Source ; beritasatu.com)