Kabupaten Tangerang

Dinkes Evaluasi Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

Avatar
211
×

Dinkes Evaluasi Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

Sebarkan artikel ini
Dinkes Evaluasi Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

Dinkes Evaluasi Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

Untuk mewujudkan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tangerang secara terpadu, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar pertemuan Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir yang dibentuk sesuai berdasarkan keputusan Bupati tahun 2022. Pertemuan rutin Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir dilaksanakan di gedung DPRD Lama Kabupaten Tangerang, Kamis (22/06/2023).

Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir mengevaluasi segala upaya yang telah dilakukan untuk menekan kematian ibu dan bayi yang dituangkan pada Rencana Tindak Lanjut (RTL) dengan bersinergi bersama OPD yang terkait.

Baca Juga:  Waduh, Kasus Tertinggi DBD se-Indonesia Dipegang Kabupaten Tangerang, Kadinkesnya Sampaikan Penyebabnya

Kepala Dinas Kesehatan dr. Achmad Muchlis, MARS menjelaskan tugas Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan antara lain melalui peningkatan skill, simulasi dan pendampingan rumah sakit swasta. Kedua, penguatan sistem rujukan dan akuntabilitas pelayanan melalui pemetaan fasilitas pelayanan kesehatan dan sistem rujukan untuk kegawatdaruratan. Ketiga, pemberdayaan masyarakat.

“Untuk penguatan sendiri lebih kepada sarana-prasarana di fasilitas kesehatan, kemudian kami juga menghimbau para masyarakat agar datang ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya, silahkan datang ke bidan, klinik, puskesmas atau ke rumah sakit terdekat minimal 6 kali dalam masa kehamilan,” ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Tangerang Buka DNA Sinarmas Land BSD, Lembaga Pendidikan Digitech Generasi 'High Class'

dr. Achmad Muchlis menyebutkan, saat ini Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir melakukan pendampingan rumah sakit swasta yang sebelumnya hanya di RSUD dan puskesmas.

“Tahun lalu kita sudah mulai menggandeng sektor swasta baik rumah sakit swasta kemudian klinik, dokter praktek mandiri sampai dengan ke bidan praktek mandiri. Semoga kedepannya angka kematian ibu dan angka kematian bayi bisa kita tekan sesuai dengan angka target dari Pemerintah,” jelasnya.

Pada 2023, Tim Gerakan Penyelamat Ibu dan Bayi Baru Lahir mencatat ada penurunan dengan jumlah kematian ibu sebanyak 16 orang dan Bayi sebanyak 95 bayi.

Sumber: Diskominfo Kab Tangerang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *