Kota Tangerang—Bertepatan dengan HUT Koperasi Karyawan Garuda Indonesia Group (KOKARGA) ke-51, telah diadakan pertemuan Pengurus dan Pengawas lintas zaman Kokarga di Kantor Pusat Kokarga Tangerang City.Hadir dalam pertemuan mantan pengurus dan pengawas dengan para pengurus dan pengawas yang masih aktif saat ini sebanyak 23 orang, Jumat (01/09/2023)
Menurut ketua KOKARGA Prasetyo Budi tujuan pertemuan tersebut sebagai perekat silaturahmi antar pengurus pengawas, ungkapan syukur dan bercerita Kokarga dari masa ke masa. Doa dan harapan Kokarga ke depan yang lebih baik dan mensejahterakan anggota serta permohonan maaf juga mewarnai acara tersebut.
Ditambahkan Asrullah selaku sekretaris KOKARGA aktif yang membuka acara Silaturahmi, sangat mengapresiasi kepada bpk/ibu yang hadir memenuhi undangan pengurus KOKARGA dengan tujuan bahwa pengurus baru tidak akan melupakan sejarah perjuangan membangun dan membesarkan KOKARGA dari para Pengurus sebelumnya.
Selanjutnya Budi Prasetyo yang sering sipanggil Pras itu dalam sambutannya menambahkan bahwa tujuan utama di laksanakan pertemuan ini adalah SILATURAHMI LINTAS GENERASI pengurus dan pengawas dengan mantan pengurus dan pengawas KOKARGA sebelumnya untuk dapat bersinergi dan berkolaborasi membangun KOKARGA lebih baik lagi.
Mengutip sambutan tertulis acara HUT Kokarga Pras bersyukur dan terus berdoa kepada Allah Swt, agar bertambahnya Usia ini juga menambah kebaikan, keberkahan dan kesejahteraan bersama yang kita cita citakan.
Pencapaian Kokarga hari ini tidak bisa dilepaskan dari perjuangan sebelumnya, oleh karena itu apa yang sudah diraih sebelumnya jangan dibuang begitu saja. Sebab, Kokarga yang kita miliki sekarang ini adalah akumulasi daripada hasil-hasil perjuangan di masa lampau, yaitu hasil-hasil macam-macam perjuangan dari pengurus, karyawan dan anggota kokarga yang pertama sampai kepada generasi yang sekarang ini. Mari kita merenung sejenak apa yang sudah kita lakukan untuk Kokarga?
Kokarga yang kita cintai dan menjadi ruang ibadah, ruang kebaikan, ruang nafkah dan ruang bekerja bagi diri dan keluarga.
Tentu saja keberhasilan dan tujuan berkoperasi itu semua bisa kita raih dengan sungguh sungguh, fokus dengan ikhlas mewakafkan diri dan waktu kita untuk memajukan KOKARGA. Demikian Pras selaku ketua Pengurus KOKARGA.
Dalam acara tersebut para mantan pengurus dan pengawas lain juga berkesempatan untuk memberikan pandangan, usul dan saran serta kritiknya bagi pengelolaan Koperasi dilingkungan Garuda Indonesia group.
Yang paling mengemuka tentu saja ada secercah harapan kepada Pengurus KOKARGA saat ini agar melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota yang sekaligus karyawan perusahaan utk program Masa Persiapan Pensiun (MPP) serta pendampingan usaha bagi pensiunan karyawan Garuda Indonesia group.
Harapan lain yang mengemuka disampaikan agar KOKARGA tetap selalu berhati hati (prudent) dalam mengelola uang anggota maupun pihak ketiga (perbankan) agar koperasi terus berkelanjutan dipercaya anggota dan masyarakat umumnya.
Sopyan Iskandar mantan Ketua Pengurus dan Pengawas KOKARGA (2010-2019) yang saat ini aktif di Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin Pusat) turut hadir diacara tersebut memberikan kesan dan pesannya serta sekaligus merangkum pembicaraan para peserta yang hadir diatas dengan kesimpulan bahwa sesuai pesan ayat dalam Al-Quran surat Almaidah ayat 2 yang prinsipnya selaras bahwa berkoperasi yang baik itu menekankan atas perintah Alloh SWT “Tolong menolong dalam kebaikan” disamping harus berprilaku demokratis, jujur, adil dan adanya keterbukaan (transparancy) khususnya dalam bidang pengelolaan keuangan dengan tetap mengikuti kepatuhan pada aturan yang berlaku (taqwa).
Sopyan yang juga sebagai ketua Majelis Pakar Dekopinda kota Tangerang melanjutkan, bahwa satu satunya lembaga bisnis di Indonesia yang dilandasi hukum dengan UUD 45 adalah koperasi, sekaligus diakui sebagai Ekonomi konstitusi (psl 33 ayat 1).
Menurut bung Hatta Koperasi tanpa Pendidikan bukanlah koperasi. Maka diharapkan KOKARGA mementingkan Pendidikan dan pelatihan bagi seluruh Pengurus, Pengawas dan anggotanya terutama pendidikan moral, mental dan spiritual berkoperasi dan tentu saja pendidikan teknis dan digitalisasi koperasi saat ini adalah sebagai satu keniscayaan.
Senada dengan apa yang disampaikan dlm sambutan ketua KOKARGA bahwa..Tidak semata mata Alloh SWT menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Maka dari itu mengajak pada insan KOKARGA meniatkan segala sesuatunya untuk beribadah dlm mengurus dan mengelola KOKARGA, jangan seperti Koperasi Awak Pesawat Garuda Indonesia (KOAPGI) yang terindikasi akan gagal bayar dan disclimer karena terindikasi adanya korupsi oleh para pengurus yang lalu, padahal sebelumnya sekitar tahun 2013 menjadi koperasi terbaik 1 di Banten untuk koperasi tingkat Nasional.Hal ini memberi pesan kepada kita semua bahwa “Koperasi jangan dijadikan Ladang Bancakan Kolusi dan Korupsi”. Merupakan kesempatan baik agar KOKARGA lebih mawas diri dan berintrospeksi terus memperbaiki diri untuk koperasinya dipercaya anggota dan terus terbang tinggi.
Semoga para mantan Pengurus dan Pengawas juga terus mengawal KOKARGA bisa terlibat untuk aktif mengawasi. Demikian Sopyan mengakhirinya dengan harapan dan do’a serta menutup acara diskusi dlm pertemuan tersebut. (***)